Mendatangi Neraka dan yang Pertama Melewati Titian
SIFAT NERAKA
Jumlah Pintu-pintu Neraka.
Firman Allah:
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوۡعِدُهُمۡ أَجۡمَعِينَ ٤٣ لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٰبٖ لِّكُلِّ بَابٖ مِّنۡهُمۡ جُزۡءٞ مَّقۡسُومٌ [الحجر: ٤٣، ٤٤]
“Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka”. [Al-Hijr/15: 43-44]
Pintu-pintu Neraka Ditutup atas Penghuninya.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
إِنَّهَا عَلَيۡهِم مُّؤۡصَدَةٞ ٨ فِي عَمَدٖ مُّمَدَّدَةِۢ [الهمزة: ٨، ٩]
“Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang”. [Al-Humazah/104:8-9]
Kedatangan Api di Padang Hari Kiamat
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَبُرِّزَتِ ٱلۡجَحِيمُ لِلۡغَاوِينَ [الشعراء : ٩١]
“Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat“. [Asy-Syu’ara/26:91].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
كَلَّآۖ إِذَا دُكَّتِ ٱلۡأَرۡضُ دَكّٗا دَكّٗا ٢١ وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلۡمَلَكُ صَفّٗا صَفّٗا ٢٢ وَجِاْيٓءَ يَوۡمَئِذِۢ بِجَهَنَّمَۚ يَوۡمَئِذٖ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ [الفجر: ٢١، ٢٣]
“Jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut. Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya”. [Al-Fajr/89: 21-23]
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُوْنَ أَلْفَ زِمَامٍ, مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّوْنَهَا
“Neraka Jahannam didatangkan pada hari itu, dia memiliki tujuhpuluh tali kekang, bersama setiap tali kekang terdapat tujuhpuluh malaikat yang menariknya.” HR. Muslim.[1]
Mendatangi Neraka dan Orang yang Pertama kali Melewati Titian.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَإِن مِّنكُمۡ إِلَّا وَارِدُهَاۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتۡمٗا مَّقۡضِيّٗا ٧١ ثُمَّ نُنَجِّي ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّنَذَرُ ٱلظَّٰلِمِينَ فِيهَا جِثِيّٗا [مريم: ٧١، ٧٢]
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”. [Maryam/19: 71-72]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya manusia berkata : Ya Rasulullah, apakah kami bisa melihat Rabb kami di hari kiamat… dan di dalam hadits tersebut disebutkan:
وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ فَأَكُوْنُ أَنَا وَأُمَّتِي أَوَّلَ مَنْ يُجِيْزُ
“Dan dibentangkan titian di antara dua punggung neraka jahanam, maka aku dan umatkulah yang pertama-tama melewatinya.” Muttafaqun ‘alaih.[2]
Dasar Neraka.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika terdengar ada suara yang terjatuh. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Apakah kalian mengetahui suara apakah ini? Ia (Abu Hurairah Radhiyallahu anhu) berkata: “Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”‘ Beliau bersabda:
هذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا فَهُوَ يَهْوِي فِى النَّارِ اْلآنَ حَتىَّ انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا.
“Ini adalah batu yang dilemparkan di nereka sejak tujuh puluh tahun yang silam, ia terjatuh saat ini di neraka hingga mencapai dasarnya“. HR. Muslim.[3]
Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu, sesungguhnya ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى كَعْبَيْهِ, وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى حُجْزَتِهِ, وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى عُنُقِهِ.
“Sesungguhnya di antara mereka ada yang diambil (dibakar) oleh api neraka hingga dua mata kakinya, ada yang mencapai pinggangnya, dan ada yang mencapai lehernya.” HR. Muslim.
Ukuran Bagi Besarnya Bentuk Penghuni Neraka.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ضِرْسُ الْكَافِرِ أَوْ نَابُ الْكَافِرِ مِثْلُ أُحُدٍ وَغِلَظُ جِلْدِهِ مَسِيْرَةُُُ ثَلاَثٍ
“Gigi geraham atau gigi taring orang kafir seperti bukit Uhud dan kekasaran kulitnya mencapai perjalanan tiga hari.” HR. Muslim.[4]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا بَيْنَ مَنْكِبَيِ الْكَافِرِ فِى النَّارِ مَسِيْرَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ للِرَّاكِبِ الْمُسْرِعِ
“Jarak antara dua punggung orang kafir di neraka seperti perjalanan tiga hari bagi yang berkendaraan dengan cepat.” Muttafaqun ‘alaih.[5]
Dari Abu Hurairah adhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
ضِرْسُ الْكَافِرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِثْلُ أُحُدٍ وَعَرْضُ جِلْدِهِ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا وَعَضُدُهُ مِثْلُ الْبَيْضَاءِ وَفَخِذُهُ مِثْلُ وَرْقَانٍ وَمَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ مَا بَيْنِي وَبَيْنَ الرَّبَذَةِ.
“Gigi geraham orang kafir di hari kiamat seperti bukit Uhud, lebar kulitnya sepanjang tujuh puluh hasta, lengannya seperti bukit Baidhaa`, pahanya seperti bukit Warqaan,[6] dan tempat duduknya di neraka jarak di antara aku dan Rabadzah.” HR. Ahmad dan al-Hakim.[7]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. Muslim 2842
[2] HR. al-Bukhari 806, dan Muslim 182, dan ini adalah lafazhnya.
[3] HR. Muslim 2844
[4] HR. Muslim 2851
[5] HR. al-Bukhari 6551, dan Muslim no. 52, ini adalah lafazhnya.
[6] Gunung di antara ‘Araj dan Ruwaitsah, di sebelah kanan orang yang berjalan dari Madinah menuju Makkah. Lihat: an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar, karya Ibnu al-Atsir.
[7] Shahih/ HR. Ahmad no. 8327, dan al-Hakim 8759, dan ini adalah lafazhnya. Lihat : as-Silsilah ash-Shahihah 1105.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/84703-mendatangi-neraka-dan-yang-pertama-melewati-titian.html